Kereta Api (KA) Logawa Jurusan Purwokerto-Jember terguling di Desa Nampu, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa sekitar pukul 14.30 WIB dan menyebabkan enam orang tewas.
Kapolres Madiun AKBP Umar Effendi mengatakan bahwa petugas gabungan dari kepolisian, petugas PT KAI Daop VII Madiun, dan warga masih melakukan evakuasi korban. "Empat jenazah korban sudah berada di kamar jenazah RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, sedang dua korban luka masih terjepit. Belum diketahui jumlah korban luka," katanya.
Empat korban tewas yang telah ada di rumah sakit tersebut, satu di antaranya anak-anak. Korban luka langsung dilarikan ke RSUD Caruban untuk mendapatkan pertolongan. Hingga kini, identitas korban yang tewas dan penyebab kecelakaan masih belum diketahui, karena polisi masih sibuk melakukan evakuasi korban, baik korban yang tewas maupun selamat.
Enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka menyusul kecelakaan kereta api Logawa di Kecamatan Saradan, Madiun, Jawa Timur, Selasa (29/6). Tiga rangkaian gerbong kereta jurusan Purwokerto-Jember ini terguling sekitar pukul 15.00 WIB tadi.
Korban cedera kini dirawat di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Madiun. Jumlah korban diperkirakan bertambah karena tiga gerbong belum dapat dievakuasi.
Dugaan sementara, roda kereta terlepas dari rel sehingga gerbong paling belakang terlepas dan terguling. Akibat insiden ini, perjalanan seluruh kereta api dari Surabaya menuju Jakarta dan sebaliknya yang melewati Madiun terhenti.
Jadwal Perjalanan KA dari Surabaya dan Malang Berubah
Dampak tergulingnya kereta api (KA) Logawa di Saradan, Madiun, Selasa (29/06), jadwal perjalanan KA dari Surabaya dan Malang berubah. Terutama yang lewat jalur selatan.
”Karena kecelakaan berada di jalur selatan, jadi KA dari Surabaya yang lewat jalur selatan dialihkan lewat jalur utara. Seperti KA Sancaka, Bima dan Turangga. Begitu juga KA yang berangkat dari Malang yaitu Malabar dan Gajayana,” jelas HERI WINARNO Koordinator Humas PT KA Daops VIII Surabaya waktu dikonfirmasi suarasurabaya.net, Selasa sore.
KA yang berangkat dari Stasiun Gubeng menuju Jogjakarta, Bandung, maupun Jakarta dilewatkan Stasiun Pasar Turi-Semarang-Solo kemudian menuju stasiun yang dituju. Jadwal perjalanan kemungkinan besar molor, karena jalurnya harus memutar.
Sesuai jadwal KA yang berangkat dari Stasiun Gubeng, KA Sancaka tujuan Jogjakarta berangkat pukul 15.00, Bima tujuan Jakarta pukul 17.00 dan Turangga tujuan Bandung pukul 18.00.
Sedangkan KA Gajayana yang berangkat dari Stasiun Malang pukul 15.00 kemungkinan besar sampai tujuan di Jakarta molor karena jalurnya juga memutar lewat utara. Begitu juga dengan KA Malabar dari Malang tujuan Bandung yang dijadwalkan berangkat pukul 16.00. Karena musim liburan sekolah, jumlah penumpang KA dari Surabaya maupun Malang tersebut penuh.(ipg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar